Jumat, 23 Oktober 2015

PENGALAMAN SALWA MERAIH BEASISWA KE AUSTRALIA

Yuk share artikel ini agar orang lain ikut terinspirasi!

Mendapat beasiswa keluar negeri adalah impian banyak orang. Kiat apa yang bisa anda terapkan guna mencapai hal tersebut, dalam proses wawancara atau hal lainnya. Berikut pengalaman Salwa, yang mendapat beasiswa ADS dan menempuh pendidikan S2 di Flinders University di Adelaide antara tahun 2010-2012.
Nama saya cukup singkat, Salwa. Orang-orang memanggilku Wawa. Saya alumni Universitas Negeri Malang (dulu IKIP Negeri Malang), jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kini saya bekerja sebagai dosen tetap di Universitas Kanjuruhan Malang sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris, saya juga mengajar di Universitas Islam Negri Malang serta pengajar di IDP Malang. Sebelum menjadi dosen,saya pernah bekerja sebagai tentor di salah satu lembaga bimbingan belajar.

Pada awalnya saya ragu untuk mendaftar sebagai calon penerima beasiswa, apalagi beasiswa luar negeri, apalagi status saya masih tenaga pengajar honorer (belum PNS), sedangkan umur telah menginjak usia tiga puluhan dan baru pertama kali mendaftar, apalagi akan banyak pendaftar yang tentu lebih hebat. Pikiran-pikiran itu terus ada di kepala.

Teringat apa yang dikatakan suami saya waktu itu, “Jangan sampai cita-citamu dicuri , banyak orang memiliki cita-cita yang baik, namun padam karena dicuri orang, bahkan banyak pula yang membuang sendiri cita-citanya”. Kalimat itu membuatku sadar akan pentingnya sebuah harapan. Saya juga terinspirasi melihat kegigihan beberapa teman yang akhirnya bisa mendapatkan beasiswa di luar negeri. Akhirnya, dengan dukungan orang-orang terdekat terutama keluarga, membuat saya berani mendaftarkan diri.

Setelah melewati beberapa tahapan. Alhamdulillah,saya bisa masuk shortlisted. Ibarat menaiki tangga, saya sudah berada di tengah. Saya tahu ini tidak mudah. “Jika kamu keras pada hidupmu, maka hidup akan lunak kepadamu, jika kamu lunak pada hidupmu, maka hidup akan keras kepadamu”. Kata-kata motivasi dari Andre Wongso itu melecut semangatku untuk terus berusaha.

Kini saatnya mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai test. Tentu, yang pertama adalah tes IELTS dan interview. Yang harus dilakukan sebelum tes IELTS dan interview adalah sering latihan mengerjakan soal-soal IELTS. Beruntung, karena di kampus diadakan kursus persiapan IELTS untuk para dosen yang mendapat shortlisted. Ini Memberi kesempatan untuk lebih mengerti materi yang harus dipelajari.

Membaca buku-buku tentang Australia, menonton film, mengikuti berita dunia. Browsing apapun yang berhubungan dengan Australia. Seperti, kampus, kota, dan jurusan untuk study yang saya pilih, adalah persiapan dalam menghadapi interview. Saya juga memasang peta Australia di tembok kamar. Itu saya sebut sebagai peta mimpi, kutulis di peta itu, “Kuliah S2 di Australia”. Itu saya lakukan untuk menvisualisasikan mimpi-mimpi. Sehingga semakin merasa dekat dan terus memberi autosugesti yang kuat dalam diri saya.

Namun perlu diingat, mental kita juga perlu dipersiapkan. Kesiapan sukses juga harus diimbangi dengan kesiapan untuk “menang” dalam kegagalan. Yah, bukankah “kesuksesan” dalam menghadapi kegagalan juga merupakan kesuksesan juga? Seseorang yang “sukses” dalam menjalani kegagalannya, pasti mereka yang tak pernah lelah untuk mencoba dan mencoba lagi. Seseorang yang “sukses” dalam kegagalannya, pastilah mereka yang bisa bersabar. Tinggal diri kita yang bisa mengukur manakah yang lebih besar? Optimisme dalam meraih kesuksesan atau pesimis dan tak melakukan apa-apa. Apapun yang telah kita lakukan untuk sebuah cita-cita adalah sebuah keberhasilan. Siapkan mental! Karena mendapat beasiswa ke Luar Negeri bukan keinginan biasa, kita harus siap dengan “harga” yang harus dibayar untuk meraihnya. Kerja keras, kerja cerdas dan tentu doa yang melandasi semua itu. Juga janganlah pesimis, lakukan apa yang bisa membuat diri bergerak maju. Maju selangkah ataupun sebagai lompatan besar dalam hidup, jadikan itu sebagai hal terpenting, tetaplah fokus pada tujuan. Hargai apa yang kita dapatkan, syukuri, betapapun kecilnya, jadikan itu sebuah batu lompatan untuk melangkah dan melangkah lagi.

Lalu tibalah saat pengumuman. Alhamdulillah, mimpi ini menjadi nyata. Saya benar-benar merasa bersyukur karena mendapat beasiswa Australian Development scholarship (ADS) ke Australia, dengan hanya sekali daftar.

Sumber: Radio Australia
====================================================
Luar biasa bukan kisah Salwa? Kamu juga mau kuliah ke luar negeri? Kami memiliki jurus-jurus rahasia yang termuat dalam buku "Jurus Kuliah ke Luar Negeri" (JKLN). Bahkan dengan IPK, kemampuan bahasa Inggris, atau ekonomi pas-pasan, kamu BISA mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri. Untuk info lebih lanjut, kontak SMS/WA 0813 9095 7172

https://www.facebook.com/inspiraID/posts/1038844336146601:0

Ayo Kuliah Ke Luar Negeri Bersama Rini Mayasari

Nama saya Rini Mayasari. Saya mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di University of Waikato, Selandia Baru. Saat ini saya sedang menjalani tahun kedua program Master of Social Science di Department of Geography, Tourism, and Environmental Planning. Saya kuliah di Selandia Baru didukung penuh oleh beasiswa NZ-AS yang dibiayai oleh pemerintah Selandia Baru. Awalnya, waktu saya kecil, saya tidak pernah bermimpi untuk kuliah ke luar negeri. Saya berasal dari keluarga sederhana, kedua orang tua bekerja sebagai pegawai negeri sipil dengan gaji yang pas-pasan, dan saya punya lima saudara perempuan. Alhasil, semasa kecil tidak pernah terlintas di pikiran untuk kuliah di luar negeri. Barulah ketika duduk di SMA, saya terinspirasi untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Saat itu, saya mendapatkan pelajaran Bahasa Jepang dari seorang sensei yang pernah kuliah di Jepang. Inspirasi ini membuat saya dua kali mencoba melamar beasiswa ke Jepang, yang hasilnya saya justru mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat selama setahun.

Hamilton, Selandia Baru
Mendapat kesempatan belajar di Amerika Serikat merupakan salah satu kesempatan emas bagi saya yang pada akhirnya membuka begitu banyak peluang. Sepulang dari negeri paman Sam, kemampuan berbahasa Inggris saya meningkat secara signifikan. Saya yang awalnya sering takut berbicara dalam Bahasa Inggris pun akhirnya merasa nyaman untuk berkomunikasi dalam asing tersebut. Ada banyak nilai plus dari kesempatan belajar di luar negeri selain meningkatnya kemampuan berbahasa asing. Ketika kuliah baik di Amerika Serikat maupun di Selandia Baru, saya berkesempatan untuk berkenalan dengan teman-teman dari berbagai negara dengan bermacam-macam latar belakang budaya dan usia. Hal ini menambah wawasan saya dan juga memperluas jangkauan network saya. Selain itu, kuliah di luar negeri juga sangat nyaman karena kampusnya benar-benar fokus pada layanan untuk mendukung mahasiswa dengan perangkat laboratorium, teknologi, dan software canggih dan terkini.

Misalnya, di kampus saya, ada pelayanan Student Learning dan Tutor di masing-masing fakultas yang dikhususkan untuk membantu mahasiswa mengerjakan tugas dengan baik, mulai dari diskusi dan brainstorming, simulasi presentasi, hingga pengecekan grammar sebelum mengumpulkan tugas. Layanan ini sangat berarti bagi mahasiswa terutama mahasiswa dari negara-negara non- English speaking yang biasanya mempunyai kendala dalam menulis Bahasa Inggris secara akademik. Selain itu, perpustakaan memiliki banyak koleksi buku terbaru yang database-nya sudah terintegrasi dengan situs yang bisa diakses online, peminjaman buku pun dapat dilakukan secara online dan mahasiswa akan menerima email konfirmasi jika buku sudah siap untuk diambil dari perpustakaan, tanpa perlu repot untuk menyusuri rak-rak buku.
Selain itu, ada berbagai jenis workshop yang diadakan oleh pihak kampus untuk mendukung kehidupan akademik mahasiswa, mulai dari cara mereferensi, advance Microsoft excel dan word untuk penulisan disertasi, dan manajemen waktu, career support & advice bagi mahasiswa yang siap untuk masuk ke dunia kerja. Mahasiswa tidak perlu khawatir ketinggalan kuliah di kelas, kampus sudah menyiapkan perangkat rekam video di ruang kuliah yang bisa diakses online. Fasilitas ini menurut saya sendiri sangat membantu untuk mengulang materi yang telah diajarkan ketika di rumah dan ketika tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.

Para dosen sangat mudah ditemui dan membantu mahasiswa saat menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas atau dalam memahami materi kuliah. Mahasiswa bisa menemui dosen setelah membuat janji via email, pada jam kantornya. Pihak kampus benar-benar mendukung mahasiswa untuk sukses menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Salah satu hal yang paling saya sukai kuliah di sini adalah kegiatan di ruang kelas yang selalu memfasilitasi mahasiswa untuk mengemukakan pendapat dan berperan aktif selama di kelas, sehingga belajar di kelas tidak terasa membosankan. Namun tentunya mahasiswa harus sudah membaca materi kuliah terlebih dahulu sebelum kelas dimulai, agar bisa mengikuti diskusi dan mengemukakan pendapat.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, biasanya kampus di luar negeri memiliki banyak organisasi atau perhimpunan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa. Misalnya, di kampus saya ada Waikato Boardgaming Club bagi mahasiswa yang suka main boardgame, Waitaiko untuk mahasiswa yang berminat belajar seni Taiko Jepang, Kendo Club, dan berbagai organisasi lainnya. Di University of Waikato, saya merasa sangat menikmati kehidupan sebagai mahasiswa program master dengan dukungan dan fasilitas yang baik, dan memiliki kesempatan untuk membangun jaringan professional life melalui WaiGIS community. Menikmati waktu senggang dengan berpartisipasi di Boardgaming Club, walau terkadang saya juga merasakan homesick (kangen kampung halaman) ketika lelah dengan kejaran deadline tugas kuliah.

Saya percaya kuliah di luar negeri merupakan investasi waktu yang berharga bagi saya dan mudah-mudahan juga bagi orang di sekitar saya. Saya yakin Indonesia membutuhkan banyak pemimpin yang berwawasan luas, dan kuliah di luar negeri adalah salah satu cara untuk menambah wawasan dan jaringan kita dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Jangan khawatir soal finansial, ada begitu banyak beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah negara asing. Perkuat kemampuan Bahasa Inggris dan keilmuan, insyaAllah beasiswa apa pun bisa diraih!

Sumber : hotcourses
====================================================
Punya mimpi kuliah ke luar negeri? Baca "Jurus Kuliah ke Luar Negeri" (JKLN). Setelah baca buku ini, kamu PASTI bisa kuliah ke luar negeri. Dijamin 100%. Kontak SMS/WA 0813 9095 7172

Kamis, 22 Oktober 2015

SIAPAPUN KAMU PASTI BISA KULIAH KE LUAR NEGERI, DIJAMIN 100 PERSEN!


Pengen kuliah ke Luar Negeri masih buta informasi? JKLN siap membantu! Baca Baik-baik rahasia sakti JKLN berikut, dan bersiaplah menuju kampus Impian mu!

Kamu berasal dari daerah, masih belum PD kuliah ke Luar Negeri?
Paket "Jurus Kuliah ke Luar Negeri" (JKLN) adalah MASTERPIECE dalam dunia pendidikan saat ini yang terdiri dari 1 buku cetak 302 halaman, dan 1 DVD yang berisi 9 ebook dengan total 4.367 halaman + 219 Video interview & tips dari mahasiswa INA di LN.

MENGAPA KAMU HARUS MEMBELI JKLN?

Karena Buku + DVD yang satu ini akan memberikan kamu banyak hal dari A sampai Z, tentang :
1. Cara agar tahun ini kamu bisa kuliah di luar negeri! Ga harus pinter.. Ga harus tajir.. dan Ga pake lama!
2. Panduan dalam mendapatkan beasiswa di 39 negara yang tersebar di 5 benua, SECARA DETAIL!
3. Panduan untuk kamu melakukan segala persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk kuliah diluar negeri
4. Cara agar Kamu dapat menguasai cara belajar Bahasa Inggris yang MUDAH & CEPAT
5. Teknik supaya Kamu bisa mendapatkan uang tambahan di negara tempatmu kuliah tanpa mengganggu aktivitas kuliah.
6. Kamu pun akan mendapatkan CARA RAHASIA untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan
7. Kamu juga akan tahu beragam pengalaman mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan LANGSUNG mendengarkan interview mereka.

Banyak Tokoh yang merekomendai JKLN. Diantaranya Merry Riana, Anies Baswedan, Yusuf Kalla, Habibburahman El-Shirazy, Dahlan Iskan, dll.




 Kalau kamu beli sebelum 31 Desember 2015, Kamu berhak mendapat banyak bonus berikut ini:

1) 17 Video Series Jurus Rahasia mendapatkan beasiswa, senilai Rp 269ribu.
2) 9 Video Series "Cara Menghasilkan Uang untuk Hidup Mandiri di Luar Negeri", senilai Rp 120ribu.
3) Ebook TravelHack: Keliling Dunia Modal Mulut senilai Rp 97ribu.
4) 119 CV Super Unik yg akan membuatmu terlihat berbeda, senilai Rp 186ribu,
5) 117 Motivation Letter yang akan meyakinkan para pemberi beasiswa senilai Rp 179ribu.
6) 68 Recommendation Letter pilihan, senilai Rp 73ribu.
7) Road Map Kuliah Ke Luar Negeri, senilai Rp 35ribu

Isi dari DVD JKLN (Jurus Kuliah ke Luar Negeri) adalah 219 video dan 9 ebook.
Ebook dengan format pdf
Ebook 1: Siap 1000"Kuliah ke luar negeri dan segala macam persiapannya" Isi 550 Hal
Ebook 2: 1001 Beasiswa "Lakukan hal-hal ini dan kamu pasti dapat beasiswa" Isi 109 Hal
Ebook 3: Berjaya Tanpa Beasiswa " Kuliah ke luar negeri tanpa beasiswa, berani banget, pede aja lagi!" Isi 100 Hal
Ebook 4: Student Hack "Panduan survive kuliah di luar negeri" Isi 329 Hal
Ebook 5: Kuliah di benua Asia "Panduan lengkap kuliah di 12 negara Asia" Isi 821 Hal
Ebook 6: Kuliah di benua Eropa "Panduan lengkap kuliah di 17 negara Eropa" Isi 730 Hal
Ebook 7: Kuliah di benua Amerika "Panduan lengkap kuliah di 6 negara benua Amerika" Isi 523 Hal
Ebook 8: Kuliah di Australia dan Afrika: Panduan lengkap kuliah di 4 negara Afrika dan Australia" Isi 363 Hal
Ebook 9: Ebook Bonus Isnpirasi dari 5 benua "Cerita seru mahasiswa Indonesia di 5 Benua" Isi 600 Hal
219 Video tips dari alumni luar negeri, 100 interview mahasiswa indonesia di luar negeri seputar perkuliahaan, kehidupan sehari2 disana.


Harga Rp 137.000,- belum termasuk ongkir.

Untuk pemesanan hub. ADI 081390957172 (SMS/WA/Line)


Jumat, 24 Februari 2012

ATAS NAMA CINTA, MAKA AKU SAYANG…


“Dia hanya cinta sesaatmu! Nanti setelah rasa cinta itu pudar, baru kau tahu rasanya. Cukup Ibu saja yang mengalami, jangan sampai kamu juga mengalaminya, Neng! Lupakan dia!”
“Tidak, bu. Aku benar-benar tak bisa hidup tanpa dia. Buatku, dialah yang terbaik. Izinkan aku menikahinya, Ibu. Neng mohon, bu.”
Wajah Ibu semakin memerah. Kemarahan semakin jelas menggurat di wajahnya yang masih terlihat cantik itu. Tapi aku tak peduli, aku harus berjuang. Demi Cintaku pada kekasihku, pada orang yang ingin kujadikan pelabuhan terakhirku, Rick.
“Kalau kamu pilih dia, silakan keluar dari rumah Ibu. Jangan pernah datang ke rumah Ibu lagi, kecuali kamu sudah pisah dengannya,” gumam Ibu pelan namun tegas.
Aku mendekati Ibu. “Bu, Neng mohon… ” pintaku memohon.
“Pergi. Pergilah kalau dia yang kau pilih!” kata Ibu lagi. Ia berbalik punggung membelakangiku. Itu sudah cukup memberitahu tak ada gunanya lagi aku  membujuknya lagi. Ibu telah mengambil keputusan dan keputusan itu takkan bisa diubah lagi.

Rabu, 22 Februari 2012

MALAS

Kita perlu mendefinisikan malas. Menurut saya, melakukan lebih sedikit aktivitas yang tidak penting agar bisa fokus pada hal-hal penting itu tidak termasuk malas.

Jadi, apa itu malas? Malas adalah orang yang bekerja di bidang yang tidak disukai tanpa pernah sungguh-sungguh berusaha untuk melakukan pekerjaan yang dicintai. Dia pergi berkerja tetapi hatinya tersiksa. Dia melakukan pekerjaannya dengan terpaksa.

Jumat, 10 Februari 2012

Pencipta Nilai

by. Jamil Azzaini

Anda ingin kaya? Saya yakin sebagian besar Anda menjawab: Ya. Sekarang coba Anda tuliskan 5 alasan mengapa Anda harus kaya? Atau paling tidak coba ucapkan secara jelas 5 alasan mengapa Anda harus kaya? Agar mendapat manfaat dari tulisan ini, jangan lanjutkan membaca sebelum Anda menjawab pertanyaan tadi.

Oke, sudah dijawab? Berapa banyak jawaban Anda? Kurang dari 5, persis 5 atau lebih dari 5 alasan? Menurut mentor bisnis saya, jawaban Anda mencerminkan pikiran dan tindakan Anda selama ini. Bila Anda menjawab kurang dari 5, itu berarti Anda tipe pengurang nilai. Selalu melakukan pekerjaan di bawah standar atau kewajiban yang diminta.

Kamis, 12 Januari 2012

Anakmu Perkataanmu

Ada orang tua datang kepada saya dan mengatakan, “Pak anak saya bandel, malas, suka iseng, tidak mau belajar, tidak mau mengaji, bagaimana ya, pak?” Saya tanya balik, “Sejak kapan dia begitu?” Ibu itu menjawab, “Sejak usia lima tahun, pak.” Maka saya langsung berkata, “Nah, berarti sebelumnya dia tidak begitu kan? Kira-kira apa yang membuatnya berubah? Mengapa setelah usianya tujuh tahun malah jadi seperti yang ibu katakan?”

Sangat disayangkan, banyak orang tua yang memberikan “stempel” negatif kepada anaknya. Parahnya lagi “stempel” itu diucapkan dan disebarluaskan ke banyak orang. Ketahuilah, tanpa Anda sadari anak Anda akan menjadi seperti apa yang Anda katakan. Ketika Anda seriang berkata malas kepada anak, otak bawah sadar anak Anda akan terstimuli untuk menjadi malas.

Senin, 09 Januari 2012

Siapa yang Menilai Perbuatan Anda?

by. Jamil Azzaini

Bagaimana menurut Anda, berbohong itu baik atau tidak? Bagi yang menjawab “tidak”; bagaimana jika Anda menjadi tentara kemudian ikut berperang dan tertangkap? Lalu, tentara musuh bertanya kepada Anda, dimana pasukan Anda? Bila waktu itu Anda menjawab bohong, baik atau tidak?

Lho sama-sama bohong tapi mengapa terkadang baik dan terkadang buruk. Tidak konsisten. Ya, ternyata perbuatan itu pada hakikatnya tidak punya nilai. Siapa yang menentukan nilai? Yang menentukan adalah faktor dari luar perbuatan itu.

Nah, faktor diluar perbuatan itu banyak. Ada hawa nafsu, adat istiadat, norma di masyarakat, aturan negara, hukum internasional dan juga hukum agama. Contohnya, melakukan hubungan suami istri tapi belum menikah menurut hawa nafsu itu baik, menurut kebiasaan orang Barat itu juga biasa.  Akan tetapi, menurut norma masyarakat Indonesia secara umum perbuatan tersebut buruk.  Sedangkan menurut agama Islam itu dosa besar dan amat buruk.

Lantas bagaimana agar kita tidak bingung? Bukankah hawa nafsu manusia berbeda-beda? Bukankah norma dan adat istiadat manusia tidak sama?  Bukankan aturan negara terkadang di buat karena ada kepentingan politik tertentu?

Menurut saya, pilihan yang paling tepat adalah jadikan faktor penilai baik dan buruknya suatu perbuatan adalah agama (ketentuan-Nya).  Mengapa? Karena aturan itu datang dari Sang Maha Pencipta yang tahu persis bagaimana seharusnya kita menjalankan kehidupan di dunia. Kedua, bila kita mengikuti aturan agama, maka kehidupan di dunia kita terjaga dan di akhirat mendapat balasan di surga.

Teruslah pelajari bagaimana Dia mengatur kehidupan kita. Pahami, hayati dan kemudian amalkan dalam kehidupan nyata. Agama bukan hanya di tempat ibadah. Agama bukan hanya ada saat kelahiran, pernikahan dan kematian. Agamapun bukan hanya hadir di bulan-bulan tertentu. Agama ada di setiap tarikan dan hembusan nafas dalam kehidupan kita.

Saya yakin, Anda pasti ingin bahagia di dunia dan juga setelah kehidupan dunia. Orang yang cerdas pasti tidak mengabaikan kehidupan abadi, kehidupan setelah dunia. Dan kehidupan terbaik dan abadi itu bisa kita nikmati bila agama selalu menyatu dalam semua aspek perbuatan kita.

Salam SuksesMulia!